Kamis, 18 Maret 2010

Islam Kehidupan yang unik

Islam adalah agama yang unik, kenapa? ya karena sangat berbeda dengan pola hidup lainnya, islam mewajibkan setiap pemeluknya untuk secara konstan (24 Jam) dalam suatu warna kehidupan tertentu, tidak berganti dan berubah karena situasi dan maupun kondisi. Hmmm unik ya? Yuk kita gali lebih dalam.
Islam adalah agama Alloh yang diberi nama langsung oleh-Nya. Pada umumnya nama agama disandarkan pada pendiri agama tersebut atau kepada kaum tempat agama tersebut lahir. Namun Islam adalah agama samawi (langit) yang langsung dari Alloh bahkan namanya pun juga dari Alloh SWT. :

“Sesungguhnya agama yang diridhoi Alloh hanyalah Islam� (Q.S. Ali Imran :19)

Islam Agama yang khas
Islam mengharuskan setiap muslim untuk selalu mengikatkan dirinya dengan pola kehidupan islami, sehingga terbentuk suatu kepribadian yang menjadikan setiap pemeluknya akan selalu merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Bila para pemeluknya berada diluar kehidupan islami pasti akan terasa bagaimana ketenangan dan kebahagian tersebut terenggut dari jiwa mereka. Banyak lho muslim yang kemudian pindah / hijrah kenegara lain (terutama kenegara-negara islam) hanya demi mencari ketenangan dalam beribadah, dan mendalami Islam.

Kenapa sih kalo lingkungan engga islami membuat orang muslim engga betah? hehehe banyak faktornya, namun yang jelas kudu dipahami dulu bagaimana sih Islam menciptakan kebahagian dan ketenangan bagi para pemeluknya. Gini coy ceritanya, Islam itu datang dengan sejumlah pemahaman tentang kehidupan yang kemudian akan membentuk pandangan hidup tertentu. Islam hadir dalam dalam bentuk garis-garis hukum yang global (khuthuuth ‘ariidhah), yang artinya makna-makna tekstual yang umum namun mampu memecahkan seluruh problematika kehidupan manusia, hebat bukan?

Ini contohnya, aturan – aturan yang bersifat umum seperti “jangan mendekati zina” nampak sederhana, namun cukup efektif, karena stressing dari aturan tersebut adalah jangan mendekatinya, bukan terus berarti kalo zina boleh, namun, mendekati saja sudah haram apalagi zina. Nah kalo kita lihat dalam kenyataan di negara kita ini, mau mendefinisikan parno eh porno aja susah amiiiir, ada yang bilang ini tidak parno, sementara yang lain tidak setuju, runyam bukan? kalo kita lihat dari aturan umum tersebut jelas sekali, jadi ngapain ribut soal definisi, yang jelas niatannya apa sih mempertontonkan aurat keorang lain?

kalo dijawab suka-suka dong, weleh, suka-suka kok menjadikan orang lain nambah dosa? Kalo mau bikin dosa jangan ajak-ajak orang lain donk, dan udah pasti bakal kena delik umum lainnya yaitu “Amar ma’ruf nahi mungkar” alias mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. hihihi udah kena 2 pasal.

Itulah sekelumit contoh bila islam tidak diterapkan dengan menyeluruh, akan menjadikan pemeluknya tidak tenang dan tidak bahagia. berbagai persoalan baru yang cukup pelik malah muncul, karena keinginan manusianya sendiri untuk mengubah-ubah hukum Alloh.

Nah nyambung lagi ke masalah semula, dari hukum/aturan yang sifatnya umum tersebut ternyata bisa lho digali lagi (di-istimbath) berbagai pemecahan setiap masalah yang muncul dalam kehidupan manusia. Wuiih keren nyak!

Islam menjadikan cara pemecahan problema kehidupan tersebut bersandar pada satu landasan fikriyah (dasar pemikiran) yang jelas, kenapa? karena kalo landasannya aja engga jelas mana bisa dijadiin pegangan? tul engga? But apa buktinya sih kalo ajaran islam itu kuat?

Ajaran Islam bersih dari unsur campur tangan manusia, Islam murni datang dari Alloh SWT. Bahkan nama “Islam� adalah nama yang berasal dari Alloh SWT, bukan dari manusia. Seperti Firman Alloh SWT.:

(Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. (QS An Najm:1-11)


Tuh Jelaskan? Karena Alquran langsung dari Alloh SWT. maka wajar donk kalo alquran bisa dijadikan dasar yang jelas dan kuat, sehingga kemudian dapat diambil hukum atas setiap pemikiran cabang (pemikiran baru yang muncul) dari hukum-hukum dasar tersebut. Alias semua hukum dalam islam baik yang lama maupun yang baru bisa digali dari satu dasar yang sama Al Quran dan As Sunnah.

Islam memberikan batasan-batasan kepada manusia dengan pemikiran tertentu, namun tidak membatasi aktifitas berfikir manusia, bahkan memberikan kebebasan kepada akal manusia. Islampun mengikat perilaku manusia dengan pemikiran-pemikiran dan hukum-hukum tertentu, namun tidak menjeratnya. Bahkan Islam telah memberinya keleluasaan. Pernah denger cerita dari Agama sebelah? yang pada jaman dulu (jadul) gereja pernah mengeksekusi para ilmuwan, karena dianggap bertentangan dengan gereja?

Dalam Al Qur’an banyak lho ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya:

‘Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya’. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan’. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir’ (QS 2:219)

Ada juga dalam ayat lainnya tentang pertanyaan yang dilontarkan Allah mengenai tingkatan intelektualitas manusia, sebagaimana firman Allah yang artinya:

Katakanlah: ’samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?’, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaranâ€?. (QS 39:9)

Jadi ayo kita rubah pandangan kita terhadap dunia ini, dengan cara pandang islam, apalagi kalo kamu ngaku muslim, kudu banget alias wajib hukumnya. Terus gimana sih seorang muslim memandang dunia ini? Pandangan seorang muslim terhadap dunia ini adalah suatu pandangan yang penuh dengan cita-cita, serius, realistis dan proporsional. hehehe mantab.

Bagi seorang muslim dunia harus diraih namun tidak boleh jadi tujuan dan emang tidak boleh jadi tujuan bro! Kalo dunia jadi tujuan udah pasti waktu kamu bakal habis buat nyari dunia, Kalo udah dapet mati juga engga dibawa, namanya juga nyari dunia, ya ditinggal di dunia, rugi amat nyak? Terus jadi muslim ngapain ya didunia ini? Hanya satu jawaban-nya, Beribadah! seperti Firman Alloh:

‘Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu..‘ (QS: Adz-Dzaariyaat: 56).

Islam Itu Komplit
Komplit? iya, karena semua aturan yang diperlukan oleh manusia dalam mengarungi kehidupannya ada, sebagai contoh:

•Sistem politik, diantaranya prinsip musyawarah (QS.3:159, 42:38), perdamaian (QS.2:208, 8:61), hukum (QS. 6:57, 12:40)
•Sistem perekonomian, seperti masalah utang piutang (QS.2:282), pegadaian (QS.2:283), penghalalan jual beli dan pengharaman riba(QS.2:275)
•Sistem keprajuritan (militer), seperti mempersiapkan tentara (QS.8:60)
•Sistem akhlak, diantaranya tentang berbuat kebaikan (QS.2:44), berkata benar (QS.2:177), memaafkan (QS.2:237)
•Sistem sosial kemasyarakatan, seperti masalah zakat (QS.2:43), keadilan dalam menegakkan hukum (QS.4:58) dan konsep persaudaraan (QS.49:10,13)
•Sistem pengajaran, seperti berlaku lemah lembut dalam memberi pelajaran (QS.3:159), pemberian nasihat (QS.31:12-19).

Beberapa tata cara bahkan diajarkan dengan sangat khas, seperti Sholat, yang perintahnya terdapat dalam al-Quran, namun detail mengenai pelaksanaannya terdapat pada sunnah rosul, kenapa demikian? karena hal ini menunjukkan betapa pentinganya sholat, sehingga rosul sendiri yang harus menjadi contoh untuk umatnya, agar tidak terjadi kekeliruan dalam penafsiran atau penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Demikian Islam mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan dengan manusia lainnya, sebagaimana mengatur juga hubungannya dengan Alloh SWT dalam suatu keserasian pemikiran. Maka jadilah manusia sebagai mukallaf (yang dibebani hukum) yang senantiasa menjalani kehidupan dengan suatu dorongan (motivasi), metode, arah dan tujuan tertentu.

Islam satu-satunya jalan
Islam mewajibkan seluruh manusia untuk menempuh satu-satunya jalan ini (tidak hanya untuk muslim saja lho) dan meninggalkan jalan-jalan yang lain. Islam memberikan ancaman siksa yang amat pedih diakhirat kelak, dan memperingatkan manusia akan datangnya sanksi-sanksi yang berat didunia ini, manusia pasti akan merasakan salah satu jenis siksa itu, jika ia menyimpang dari jalan islam walaupun hanya seujung rambut! Bisa kamu simak salah satunya dalam ayat berikut:

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(QS Ali-`Imraan:019)

Demikian pula seperti dalam surah Al-Maidah ayat 3:

‘Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan aku telah cukupkan kepadamu nikmatku, dan aku telah diredhai Islam ini menjadi agamamu’

Ada pula ayat-ayat lain yang secara tegas mengecam keras kepercayaan agama selain islam:

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.(Al-Maaidah:072)

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(Al-Maaidah:073)

Jelas donk kalo Islam memang satu-satunya agama, yang Allah SWT ridhai, jadi tidak perlu ada keraguan untuk menegakkan islam dengan kaffah (menyeluruh) dengan cara tentunya mengikatkan diri kita ke aturan-aturan Alloh. Maka tidak mengherankanlah kalo seorang muslim akan menjalani kehidupan ini dengan suatu pemahaman yang khas, ia hidup dengan satu corak dan pola kehidupan yang tertentu sebagai konsekuensi dari pemelukannya terhadap aqidah islam tanpa keraguan sedikit pun!

Khatimah
Dalam islam semuanya telah dijelaskan dengan gamblang dan bisa dipertanggung jawabkan karena berdasarkan Al Quran dan Sunnah Rasssullullah. Kalo kamu ngaku orang Islam sudah pasti cara pandang dan kehidupan kamu akan khas, karena sudah diatur dengan detail. Jadi jelas donk kalo Islam ternyata bukan hanya agama ritual belaka, bukan juga sekedar ide-ide teologi atau kepasturan. Jauh Banget! Akan tetapi islam adalah suatu metode kehidupan khas, dimana setiap muslim dan seluruh kaum muslim wajib menjalani kehidupannya sesuai dengan metode ini.

So Islam adalah sebuah ketundukan (khudu’) kepada wahyu Ilahi (53:4, 21:7) yang diturunkan kepada para nabi dan rasul (2:136, 3:84) khususnya Muhammad SAW, sebagai hukum Alloh (5:48-50) yang membimbing umat manusia ke jalan yang lurus (6:153) menuju kebahagiaan dunia dan akhirat(16:97, 2:200, 28:77).

Selengkapnya......

Selasa, 16 Maret 2010

Ilmuwan Islam: Jabir Ibnu Hayyan Peletak Dasar Kimia Modern

Tak salah bila dunia mendapuknya sebagai bapak kimia modern. Ahli kimia Muslim terkemuka di era kekhalifahan yang dikenal di dunia Barat dengan panggilan Geber itu memang sangat fenomenal. Betapa tidak, 10 abad sebelum ahli kimia Barat bernama John Dalton (1766-1844)? mencetuskan teori molekul kimia, Jabir Ibnu Hayyan (721M – 815 M) telah menemukannya di abad ke-8 M.Hebatnya lagi, penemuan dan eksperimennya yang telah berumur 13 abad itu ternyata hingga kini masih tetap dijadikan rujukan.?? Dedikasinya dalam pengembangan ilmu kimia sungguh tak ternilai harganya. Tak heran, jika ilmuwan yang juga ahli farmasi itu dinobatkan sebagai renaissance man (manusia yang mencerahkan).
Tanpa kontribusinya, boleh jadi ilmu kimia tak berkembang pesat seperti saat ini. Ilmu pengetahuan modern sungguh telah berutang budi kepada Jabir yang dikenal sebagai seorang sufi itu. Jabir telah menorehkan sederet karyanya dalam 200 kitab. Sebanyak 80 kitab yang ditulisnya itu mengkaji dan mengupas seluk-beluk ilmu kimia. Sebuah pencapaian yang terbilang amat prestisius.

Itulah sebabnya, ahli sejarah Barat, Philip K Hitti dalam History of the Arabs berujar, ?’Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab juga memberikan sumbangan yang begitu besar di bidang kimia.’? Penyataan Hitti itu merupakan sebuah pengakuan Barat terhadap pencapaian yang telah ditorehkan umat Islam di era keemasan.

Sejatinya, ilmuwan kebanggaan umat Islam itu bernama lengkap Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan. Asal-usul kesukuan Jabir memang tak terungkap secara jelas. Satu versi menyebutkan, Jabir adalah seorang Arab. Namun, versi lain menyebutkan ahli kimia kesohor itu adalah orang Persia.? Kebanyakan literatur menulis bahwa Jabir terlahir di Tus, Khurasan, Iran pada 721 M.

Saat terlahir, wilayah Iran berada dalam kekuasaan Dinasti Umayyah. Sang ayah bernama Hayyan Al-Azdi, seorang ahli farmasi berasal dari suku Arab Azd. Pada era kekuasaan Daulah Umayyah, sang ayah hijrah dari Yaman ke Kufah, salah satu kota pusat gerakan Syiah di Irak. Sang ayah merupakan pendukung Abbasiyah yang turut serta menggulingkan Dinasti Umayyah.

Ketika melakukan pemberontakan, Hayyan tertangkap di Khurasan dan dihukum mati. Sepeninggal sang ayah, Jabir dan keluarganya kembali ke Yaman. Jabir kecil pun mulai mempelajari Alquran, matematika, serta ilmu lainnya dari seorang ilmuwan bernama Harbi Al-Himyari.

Setelah Abbasiyah menggulingkan kekuasaan Umayyah, Jabir memutuskan untuk kembali ke Kufah. Di kota Syiah itulah, Jabir belajar dan merintis karier. Ketertarikannya pada bidang kimia, boleh jadi lantaran profesi sang ayah sebagai peracik obat. Jabir pun memutuskan untuk terjun di bidang kimia.

Jabir yang tumbuh besar di pusat peradaban Islam klasik itu menimba ilmu dari seorang imam termasyhur bernama Imam Ja’far Shadiq. Selain itu, ia juga sempat belajar dari Pangeran Khalin Ibnu Yazid. Jabir memulai kariernya di bidang kedokteran setelah berguru pada Barmaki Vizier? pada masa kekhalifahan Abbasiyah berada dibawah kepemimpinan Harun Ar-Rasyid.

Sejak saat itulah, Jabir bekerja keras mengelaborasi kimia di sebuah laboratorium dengan serangkaian eksperimen. Dalam karirnya, ia pernah bekerja di laboratorium dekat Bawwabah di Damaskus. Salah satu ciri khasnya, ia mendasari? eksperimen-eksperimen yang dilakukannya secara kuantitatif. Selain itu, instrumen yang digunakan dibuat sendiri, menggunakan bahan berasal dari logam, tumbuhan, dan hewani. ?’Saya pertama kali mengetahuinya? dengan melalui tangan dan otak saya, dan saya menelitinya hingga sebenar
mungkin, dan saya mencari kesalahan yang mungkin masih terpendam.’? Kalimat itu kerap dituliskan Jabir saat mengakhiri uraian suatu eksperimen yang telah dilakukannya.

Setelah sempat berkarier di Damas – kus, Jabir pun dikabarkan kembali ke Kufah. Dua abad pasca-berpulangnya Jabir, dalam sebuah penggalian jalan telah ditemukan bekas laboratorium tempat sang ilmuwan berkarya. Dari tempat itu ditemukan peralatan kimianya yang hingga kini masih mempesona serta sebatang emas yang cukup berat.

Begitu banyak sumbangan yang telah dihasilkan Jabir bagi pengembangan kimia. Berkat jasa Jabir-lah, ilmu pengetahuan modern bisa mengenal asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi, dan tehnik kristalisasi. Jabir pulalah yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas.

Keberhasilan penting lainnya yang dicapai Jabir adalah kemampuannya mengapli kasi kan pengetahuan me? ngenai kimia ke dalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Ter nyata, Jabir jugalah yang kali pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca.

Adalah Jabir pula yang pertama kali mencatat tentang? pemanasan anggur akan menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberikan jalan bagi Al-Razi untuk menemukan etanol.

Selain itu, Jabir pun berhasil menyempurnakan proses dasar sublimasi, peng uapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan
kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi. Apa yang dihasilkannya itu merupakan teknikteknik kimia modern.

Tak heran, bila sosok dan pemikiran Jabir begitu berpengaruh bagi para ahli kimia Muslim lainnya seperti Al-Razi (9 M), Tughrai (12 M) dan Al-Iraqi (13 M). Tak cuma itu, buku-buku yang ditulisnya juga begitu besar pengaruhnya terhadap pengembangan ilmu kimia di Eropa. Jabir tutup usia pada tahun 815 M di Kufah.? heri ruslan (Republika)

===

Adikarya Sang Ilmuwan Besar
Dedikasi dan prestasi yang dicapai Jabir Ibnu Hayyan dalam bidang kimia terekam dengan baik lewat buku-buku yang ditulisnya. Tak kurang dari 200 buku berhasil ditulisnya.? Sebanyak 80 judul buku di antaranya mengupas hasil-hasil eksperimen kimia yang dilakukannya. Buku-buku itu sungguh amat berpengaruh hingga sekarang.Sebanyak 112 buku karya Jabir secara khusus ditulis untuk dipersembahkan kepada Barmakid?sang guru?yang juga pembantu atau wazir Khalifah Harun Ar- Rasyid. Buku-buku itu ditulis dalam bahasa Arab. Pada abad pertengahan, orang-orang Barat mulai menerjemahkan karya-karya Jabir itu ke dalam bahasa Latin (Tabula Smaragdina).Buku-buku itu lalu menjadi rujukan pada ahli kimia di Eropa.

Selain itu, sebanyak 70 buku karya Jabir lainnya juga? dialihbahasakan ke dalam bahasa Latin pada abad pertengahan. Dari ke-70 kitab berpengaruh itu, salah satu yang terkenal adalah Kitab Al-Zuhra yang diterjemakan menjadi Book of Venus, serta Kitab Al-Ahjar yang dialihbahasakan menjadi Book of Stones.

Sebanyak 10 buku yang ditulis Jabir lainnya adalah kitab pembetulan yang berisi penjelasan mengenai ahli kimia Yunani seperti Pythagoras, Socrates, Plato dan Aristoteles. Sisanya, kitab yang ditulis Jabir merupakan buku-buku keseimbangan. Dalam buku kelompok ini, Jabir melahirkan teori yang begitu terkenal, yakni ?teori keseimbangan alam.?

Risalat-risalat karya Jabir yang secara khusus membedah ilmu kimia antara lain? Kitab Al-Kimya dan Kitab Al-Sab?een. Kitab penting itu juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di abad pertengahan. Kitab Al-Kimya menjadi sangat populer di Barat setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Ingris oleh orang Inggris Robert of Chester pada 1144 M.

Al-Kimya versi alih bahasa berjudul ?The Book of Composition of Alchemy?. Sedangkan, Kitab Al-Sab?een diterjemahkan oleh Gerard of Cremona. Beberapa karya Jabir lainnya juga dialihbahasakan oleh Berthelot ke dalam bahasa Inggris antara lain; ?Book of Kingdom?, ?Book of the Balances?, serta ?Book of Eastern Mercur.?

Buku karya Jabir lainnya juga mendapat perhatian dari ilmuwan Inggris bernama Richard Russel. Pada abad ke-17 M, Russel menerjemahkan buku yang ditulis Jabir ke dalam bahasa Ingris berjudul ?Sum of Perfection?.

Dalam buku itu, Russel memperkenalkan Jabir dengan nama Geber?seorang pange? ran Arab terkenal yang juga seorang filsuf. ?Sum of Perfection? selama beberapa abad begitu populer dan berpengaruh. Buku itu telah mendorong terjadinya evolusi kimia modern. Begitu berpengaruhnya buku-buku karya Jabir di Eropa dan Barat umumnya telah dibuktikan dengan munculnya beberapa istilah teknis yang ditemukan dalam kamus kimia Barat dan menjadi kosa kata ilmia yang sebelumnya digunakan Jabir seperti istilah “alkali.” (Republika)

Selengkapnya......

Senin, 15 Maret 2010

Renungan : Untuk Apa Saya Hidup Di Dunia ?

” Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku..” (QS Adzdzariyat :56)
Pertanyaan penting yang kedua adalah untuk apa hidup. Mencari arti hidup adalah sangat penting. Siapapun yang tidak memiliki misi hidup, hidupnya akan terombang-ambing, tidak jelas, dan dipastikan tidak berarti. Hanya mereka yang memiliki misi hiduplah yang akan berarti dalam hidup, berarti buat dirinya , juga buat orang lain. Manusia tanpa misi bagaikan hewan , yang hanya hidup , karenya nyawanya ada. Hidup hewan tidak lebih berputar sekitar lahir, makan, cari makan, seksual, melahirkan anak, buang air ….

Manusia yang hidup tanpa misi bagaikan hewan. Inilah yang disindir oleh Allah SWT dalam Al Qur’an, mereka disebut bagaikan hewan , bahkan lebih dari hewan. Ciri mereka : tidak mau berpikir, meskipun sudah diberikan akal (qolbu). Tidak mau menggunakan mata untuk melihat kebenaran. Telinga seakan ditutup tidak mau mendengar kebenaran.

Persoalannya bagaimana cara manusia mencari misi hidupnya. Logikanya, yang paling tahu untuk apa kita hidup , tentu saja yang menciptakan kita, Allah swt. Allah-lah yang Maha Tahu, paling mengerti untuk apa kita hidup, untuk apa Dia menciptakan kita. Adalah sangat logis kalau kita mencari arti hidup dengan melihat firman Allah SWT di Al Qur’an. Dengan sangat jelas, Allah swt menyebutkan misi hidup utama kita adalah beribadah. Firman Allah swt : “” Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku..” (QS Adzdzariyat :56)”
Ibnu Abbas menafsirkan ayat di atas dengan: agar mereka (jin dan manusia) menetapi ibadah kepada-Ku. Ibn al-Jauzi menafsirkan ayat di atas dengan: agar mereka tunduk dan merendahkan diri kepada-Ku. (Zâd al-Masîr, 8/43). Maksud ayat di atas adalah agar mereka menjadi hamba Allah, melaksanakan hukum-Nya, dan patuh pada apa yang ditetapkan Allah kepada mereka (Ibn Hazm, Al-Fashl fi al-Milal wa al-Ahwâ’ wa an-Nihal, 3/80). Inilah hakikat ibadah. Ibadah tidak lain adalah mengikuti dan patuh, diambil dari al-‘ubûdiyyah; seseorang hanya menyembah Zat Yang ia patuhi dan Yang dia ikuti perintah (ketentuan)-Nya (Ibn Hazm, al-Ihkâm fî Ushûl al-Ahkâm, 1/90).


Ringkasnya, makna ibadah adalah tunduk dan patuh kepada hukum-Nya. Inilah ibadah dalam pengertian yang luas, yakni taat kepada kepada seluruh aturan Allah swt. Taat kepada Allah artinya tunduk kepada seluruh aturannya. Mulai dari ibadah mahdoh seperti sholat, zakat, puasa, haji. Termasuk juga aspek mu’amalah seperti ekonomi, politik, keluarga, pendidikan.

Makna Ibadah diatas juga berarti merupakan penolakan terhadap seluruh aturan yang bukan berasal dari Allah SWT. Sebab, beribadah semata-mata kepada Allah SWT, artinya semata-mata diatur oleh hukum Allah SWT. Menjadikan hukum selain Allah sebagai hukum, berarti bermakna menyembah selain kepada Allah SWT.

Dengan demikian manusia yang punya misi hidup untuk beribadah, bukan hanya mengikuti Allah swt di masjid, di sajadah, di Baitul haram saat berhaji. Tapi juga saat di kantor, di kursi parlemen, di meja pengadilan. Orang punya misi ibadah karenanya tidak hanya rajin ibadah tapi juga tidak korupsi, tidak membuat kebijakan yang mensengsarakan rakyat. Dia bukan hanya melempar setan pada saat jumroh di Tanah Haram, tapi juga memusuhi setan di tanah air.

Misi hidup inilah yang nanti akan dituntut pertanggungjawabannya oleh Allah swt. Layaknya seorang presiden yang diberikan mandat oleh parlemen, setelah tugas selesai, yang memberikan mandat akan bertanyak kepada sang Presiden, sejauh mana dia telah melaksanakan mandat itu. Nasib presiden pun ditentukan apakah dia bisa bertanggungjawab atau tidak. Dengan ‘ibadah’ ini nanti juga akan menentukan nasib kita di Yaumil Akhir, meraih surga atau dicampakkan Allah Swt di neraka jahannam yang keras.

Misi hidup untuk beribadah inilah yang akan menghantarkan dia pada ultimate goal seorang muslim yakni meraih ridho Allah swt. Kerinduan puncak seorang muslim, saat Kekasih Tercintanya memanggil dengan penuh ridho, sementara diapun ridho kepada Allah swt.: Firman Allah SWT :

يَاأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ(27)ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً(28)فَادْخُلِي فِي عِبَادِي(29)وَادْخُلِي جَنَّتِي


” Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam jam’ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku” ( QS Al Fajr : 27-30)

Tanbihul Ghofilin

Imam Bukhori Muslim meriwayatkan dari Anas ra. Dari Rosulullah Saw. bahwa beliau pernah bersabda : ” Jenazah itu akan diikuti oleh tiga perkara, yakni keluarga,harta, dan amalnya. Yang dua perkara itu akan pulang, sedang yang akan tetap menemaninya hanya satu perkara. Keluarga dan hartanya akan pulang, sedangkan yang akan tetap menemaninya hanyalah amalnya,”

(dikutip dari buku Renungan Hidup Mantan Rocker Harry Moekty)

Selengkapnya......

KEJAYAAN DAN KEAGUNGAN ISLAM

Kita Punya Sejarah Hebat
Diambil dari Buletin Gaul Islam

Pepatah bilang “yang lalu biarlah berlalu”. Tapi untuk sejarah, jangan sampe deh yang lalu berlalu tanpa kita tahu ada apa di masa lalu. Rugi. BTW, kalo inget pelajaran sejarah, kadang kita ngerasa bete banget dengan pelajaran itu. Abis…isinya hapalan doang. Kalo ada TTS-nya sih masih mending. Tahu sendiri, kadang kita paling males kalo disuruh menghapal. Keseringan lupa daripada nggak ingetnya. Kecuali suruh hapalin jadwal kampanye pemilu. Biar bisa dapet kaos gratisan. Hehehe…..

Sejarah memang masa lalu, tapi justru karena ada masa lalu itulah kita enjoy hidup pada masa kini. Iya dong. Kalo Thomas Alfa Edison nyerah dalam percobaan lampu pijarnya, kayaknya kamar kita masih dihiasi lampu templok, lilin, atau petromak. Kalo dulu Alexander Graham Bell nggak kreatif bikin nenek moyangnya telepon, mungkin aja sekarang kita masih pake bekas kaleng susu yang dihubungkan dengan benang biar bisa komunikasi. Hihihi..ini mah Flinstone punya euy!
Nggak ada ruginya lho kita belajar sejarah. Kita jadi banyak tahu asal-usul sesuatu. Apalagi sejarah Islam. Dijamin, kita akan terbelalak melihat kejayaan Islam pada masa lalu dengan peradabannya yang agung dan modern. Para ilmuwan Islam pun jadi ‘jagoan' untuk setiap bidang iptek yang digelutinya. Malah kecanggihan peradaban Barat masa kini diawali ketika mereka mengenal peradaban Islam. Jadi, geber aja buletin Studia kali ini. Biar wawasan sejarah Islam kamu bertambah. Oke? Taariiik…!

Kejayaan Islam masa lalu
Sobat muda muslim, mungkin kita nggak bakal nyangka kalo Islam bisa sampe ke negerinya Fernando Hiero di Spanyol sono. Padahal letaknya jauh banget dari tempat lahirnya sang utusan Allah Swt. Inilah hasil kerja keras kaum Muslimin dalam menyebarkan dakwah. Rasulullah saw. bersabda: ” Islam pasti akan mencapai wilayah yang diliputi siang dan malam. Allah tidak akan membiarkan rumah yang megah maupun yang sederhana, kecuali akan memasukkan agama ini ke dalamnya, dengan memuliakan orang yang mulia dan dengan menghinakan orang yang hina. Mulia karena Allah akan memuliakannya dengan Islam; hina karena Allah akan menghinakannya akibat kekafirannya.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya, jld. IV/103).
Sejarah udah ngebuktiin kebenaran hadis di atas. Pada masa Rasulullah saw., Mekkah, Khaibar, Bahrain, seluruh jazirah Arab, dan seluruh wilayah Yaman berhasil dibebaskan (terbebas dari kekufuran dan tunduk di bawah pemerintahan Islam). Berlanjut pada kekhalifahan Abu Bakar r.a. sebagian daerah Syams, Bashrah, Damaskus, dan negeri-negeri sekitarnya berhasil dibebaskan. Khalifah Umar bin Khathab-lah yang membebaskan seluruh wilayah Syam, seluruh wilayah Mesir, dan sebagian kekuasaan Byzantium. Dan di bawah pemerintahan Utsman bin Affan, Islam telah sampai ke penjuru Timur dan Barat. Negeri-negeri di kawasan Maroko dan sekitarnya dapat dibebaskan sampe negerinya Jet Li.
Pasca kekhalifahan Khulafaur Rasyidin, kekuasaan Islam makin luas. Beberapa prestasi tertorehkan dengan tinta emas dalam sejarah Islam. Seperti saat penak-lukkan Andalusia, Spanyol.
Waktu itu tahun 92 H/711M. 7000 pasukan Mus-lim di bawah pimpinan Panglima Thariq bin Ziyad bela-belain menyebrangi selat Gibraltar (Jabal Thariq) biar bisa sampe di Spanyol. Atas pertolongan Allah, pasukan raja Rhoderick (Spanyol) yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan Thariq bin Ziyad yang hanya berjumlah 7000 plus 5000 pasukan tambahan. Allahu Akbar!

Inilah awal penyebaran dakwah Islam di Eropa. Jadi nggak usah bingung kalo kita sempet mimpi ke Spanyol ngeliat masjid Cordoba yang megah nan indah. Masjid yang dibangun pada masa Abdurrahman III dari Bani Umayyah ini tinggi menaranya 40 hasta di atas batang-batang kayu berukir. Udah gitu ditopang oleh 1093 tiang yang terbuat dari berbagai macam marmer bermotif papan catur. Di sisi selatan tampak 19 pintu berlapiskan perunggu dengan kreasi yang sangat menakjubkan. Sementara pintu tengahnya berlapiskan lempeng-lempeng emas.
Kejayaan Islam belanjut sampe masa pemerintahan Utsmaniyah. Setelah sebelum-nya, pasukan Sultan Muhammad al-Fatih (1453 M) berhasil menaklukkan Konstantinopel, kerajaan Byzantium Timur. Nama Konstan-tinopel pun diubah menjadi Istambul dan dijadikan ibukota Kekhilafahan Islam Utsmaniyyah.

Peradaban dan ilmuwan Islam
Sobat muda Muslim, kejayaan Islam nggak cuma di medan tempur. Keliru kalo ada orang yang nganggap kaum Muslimin itu bangsa Barbar karena doyan menumpahkan darah di medan perang. Peperangan itu semata-mata untuk menyebarkan Islam. Kagak pake embel-embel pembumihangusan atau ekploitasi kekayaan alam. Nehi…nehi… itu cuma kelakuan negara kemaruk macam AS.
Sebelum mengenal peradaban Islam, keadaan negeri-negeri Barat sungguh memprihatin-kan. Dalam bu-ku Sejarah Umum karya Lavis dan Rambon dije-laskan bahwa Inggris Anglo-Saxon pada abad ke-7 M hingga sesudah abad ke-10 M merupakan negeri yang tandus, terisolir, kumuh, dan liar. Tempat kediaman dan keamanan manusia tidak lebih baik daripada hewan. Eropa masih penuh dengan hutan-hutan belantara. Mereka tidak mengenal kebersihan. Kotoran hewan dan sampah dapur dibuang di depan rumah sehingga menyebarkan bau-bau busuk. Dan kota terbesar di Eropa penduduk-nya tidak lebih dari 25.000 orang.

Kondisi di atas jauh banget bedanya ama keadaan kota-kota besar Islam pada waktu yang sama. Seperti di kota Cordoba, ibukota Andalus di Spanyol. Cordoba dikelilingi taman-taman hijau. Penduduknya lebih dari satu juta jiwa. Terdapat 900 tempat pemandian, 283.000 rumah penduduk, 80.000 gedung-gedung, 600 masjid, 50 rumah sakit, dan 80 sekolah. Semua penduduknya terpelajar. Karena orang-orang miskin pun menuntut ilmu secara cuma-cuma.
Selain ketinggian peradaban Islam, para ilmuwan Muslim juga punya peran besar dalam memajukan ilmu pengetahuan dunia.
Dalam bidang kedokteran ada Abu Bakr Muhammad bin Zakariya ar-Razi (Razes [864-930 M]) yang dikenal sebagai ‘dokter Muslim terbesar'; atau pakar kedokteran Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina (Avicenna [981-1037 M]). Jabir Ibnu Hayyan yang meninggal tahun 803 M disebut-sebut sebagai Bapak Kimia. Algoritma yang kita kenal dalam pelajaran matematik itu berasal dari nama seorang ahli matematik Muslim bernama Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi (770-840 M). Dan masih bejibun ilmuwan-ilmuwan Islam yang menjadi pelopor perkembangan iptek di dunia. Kalo disebutin semua, ntar nggak kelar-kelar tulisannya. Hehehe..

Semua tinggal sejarah…
Bener sobat. Semua kejayaan Islam yang diceritain di atas kini tinggal sejarah. Sebuah romantisme saat kita mengenangnya. Andalusia dikuasai lagi oleh orang kafir. Masjid Cordoba pun diubah menjadi tempat wisata. Gelar umat terbaik yang Allah berikan berubah menjadi umat tertindas. Padahal jumlah umat Islam buwanyak banget. Kenapa ya umat Islam bisa mundur?
Banyak faktor yang bikin umat Islam mundur. Salah satunya dari invasi pemikiran dan budaya sekular Barat. Menjelang keruntuhannya, kekhilafahan Utsmaniyah membolehkan orang-orang kafir untuk mendirikan berbagai pusat kajian ilmu pengetahuan. Padahal lembaga ini jadi pusat misionaris dan orientalis untuk menhancurkan pemiki-ran Islam. Mereka yang menghembus-kan nasionalisme untuk meme-cah-belah negeri-negeri yang tergabung dalam kekhila-fahan. Melalui agen-agennya, orang kafir berusaha masuk ke jajaran pemerintah dan menjadi pe-mimpin gerakan nasionalis yang berkembang di negeri-negeri Islam.

Dan akhirnya, tepat pada tanggal 3 Maret 1924 M (27 Rajab 1324 H) kekhilafahan Utsmaniyah dihapus. Setelah seorang agen Inggris, Mustafa Kemal mengumumkan pemecatan khalifah, pembu-baran sistem khilafah, dan menjauhkan Islam dari negara. Sejak saat itulah kondisi kaum Muslimin kian sekarat. Negeri-negeri kaum Muslimin terpecah-belah dan kejayaan Islam pun tinggal sejarah.

Mengembalikan kejayaan Islam
Sekarang udah tahu dong kenapa umat Islam bisa mundur? Yup, karena di depannya ada tembok. Jadi nggak bisa maju. Hehehe.. bukan ding, karena pengaruh pemikiran dan budaya sekular Barat. Padahal dulu Islam jaya justru karena semua-mua aturannya diterapkan oleh Khilafah Islamiyah. Islam diemban sebagai ideologi negara.
Berarti sekaranglah waktunya buat kita, kaum Muslimin untuk ikut berjuang demi kembalinya kejayaan Islam. Karena Khilafah Islam udah nggak ada, berarti tugas kita untuk ngadain lagi. Caranya? Cukup ngikutin teladan Rasulullah saw. yang mendirikan Negara Islam pertama di Madinah.

Pertama-tama Rasulullah mengajak orang-orang terdekatnya untuk masuk Islam. Lalu ikut mendakwahkan, dan memperjuang-kannya. Setelah agak banyak, beliau membentuk kelompok dakwah dengan Darul Arqam sebagai pusat pembinaannya. Makin lama, orang kafir mulai kurang ajar ama Rasulullah dan para sahabat. Beliau pun mengunjungi beberapa kabilah untuk meminta perlindungan atas kaum Muslimin dan dakwahnya. Sampai akhirnya, Mushab bin Umair yang diutus Rasul ke Yastrib (Madinah) untuk menyebarkan Islam membawa berita gembira. Dua suku terbesar di Yastrib, suku Aus dan Khazraj memeluk Islam dan bersedia diatur segala urusannya oleh Rasulullah. Maka beliau pun berhijrah dari Mekkah ke Madinah dan mendirikan Negara Islam pertama di sana.
Sekarang yang jadi pertanyaan, kira-kira posisi apa yang bisa kita tempatin untuk ikut andil dalam perjuangan Islam sekarang ini?

Gampang. Minimal kita nggak malu untuk mempelajari, memahami, dan menyampaikan Islam. Yang penting kita ambil bagian dalam dakwah Islam. Sebagai langkah awal, kita bisa ngikut kajian Islam. Syukur-syukur berlanjut jadi kajian rutin. Biar pemahaman kita makin kuat dan berani menyuarakan Islam di lingkungan kita yang sekular.
Bagusnya kita juga ikut gabung dengan harakah (gerakan Islam) yang bertujuan untuk menegakkan hukum Allah melalui tegaknya Khilafah Islamiyah. Dengan bertambahnya barisan perjuangan Islam dan keikhlasan para pejuang itu, kita berharap pertolongan Allah segera datang. Sehingga kaum Muslimin akan berjaya kembali. Seperti janji Allah:
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa (QS. an-Nūr [24]: 55)

Nah, sobat muda muslim, kejayaan Islam memang tinggal sejarah, tapi dakwah Islam nggak boleh punah dong. Iya khan? Bahkan kita dan mungkin anak-cucu kita akan kembali mengukir sejarah ini. Kami pasti akan kembali! Islam pasti akan memimpin kembali dunia ini. Jadi tetep kenceng dakwahnya, tetep semangat berjuangnya, tetep istiqomah dalam jalan-Nya. We are the champions my friends! Hari ini dan esok milik kita. Insya Allah.

Selengkapnya......

TIADA KEMULIAAN TANPA ISLAM

Umar bin Khaththab semoga Allah meridloinya mengatakan: "Kita adalah umat yang telah Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berikan kemuliaan dengan Islam, maka bagaimanapun cara kita mencari kemuliaan tanpa Islam maka Allah akan tetap menjadikannya sebagai kehinaan."
Kapan Umar mengatakan ungkapan ini ? Kapan Umar menyusun perkataan ini ?
Umar mengatakan ini pada moment yang agung dan pada satu periode yang mulia dalam Islam. Beliau mengatakan ini ketika beliau berangkat untuk membuka Baitul Maqdis, untuk mengambil kunci-kunci Baitul maqdis yang telah kita abaikan karena kita mengabaikan Islam.
Umar berangkat ke sana untuk mengambil kunci-kunci Baitul Maqdis. Kemudian orang-orang Nashara mendengar kedatangan Umar yang namanya telah menguncang dunia, yang jika nama Umar disebut di majlis Kisra dan Kaisar, maka kedua raja ini hampir pingsan mendengarnya, karena takut.

Umar yang tidur di pelepah kurma, tetapi hati para taghut yang berada di atas singgasana ketakutan.
Umar yang hanya makan gandum, tetapi para bangsawan yang memiliki emas dan perak gemetar jika melihatnya.
Umar yang jika berjalan di suatu jalan, maka syetan akan memilih jalan lain.
Umar yang sudah dikenal dikalangan muslimin Melayu, India, Iraq, Sudan, Andalus, dan akan dikenal dunia.
Ketika orang-orang Nashara mendengar Umar akan datang untuk mengambil kunci-kunci Baitul Maqdis, mereka keluar dengan jumlah yang sangat besar. Para wanita keluar di atap-atap rumah, anak-anak keluar di berbagai jalan dan gang.
Sedangkan pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh tiga panglima, mereka kaluar dalam konvoi pasukan yang belum pernah didengar dunia.
Bagaimana pengawal yang mengiringi Umar yang akan mengambil kunci-kunci Baitul Maqdis ?
Tidak ada iring-iringan yang mengawal ! Orang-orang mengira beliau akan datang dengan para pembesar shahabat, para pembesar Anshar dan Muhajirin dari para ulama dan orang-orang shalehnya, tetapi beliau datang hanya dengan mengendarai satu unta dan ditemani seorang pembantunya. Kadang Umar yang menuntun unta dan pembantunya naik dan kadang Umar yang naik unta dan pembantunya yang menuntun !
Ketika mendekati Baitul Maqdis, para pejabat muslimin bertanya-tanya: "Siapa itu ? Mungkin salah saeorang tentara yang memberi tahu kedatangan Amirul Mukminin.
Ketika pasukan itu mendekat, ternyata orang tersebut adalah Umar bin Khaththab ! Ketika beliau sampai di Baitul Maqdis, tiba giliran beliau menuntun unta dan pembantunya yang berada di atas unta.
Amr bin Ash mengatakan: "Wahai Amirul Mukminin, orang-orang mennati kehadiran anda, penghuni dunia keluar untuk menyambut kehadiran anda dan orang-orang mendengar tentang anda tetapi anda datang dengan penampilan seperti ini ?"
Kemudian Umar mengatakan perkataannya yang sangat terkenal, yang tetap diingat sepanjang masa: "Kita adalah umat yang telah Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berikan kemuliaan dengan Islam, maka bagaimanapun juga jika kita mencari kejayaan dengan yang lain, maka Allah akan memberikan kehinaan kepada kita."
Kita membangun peradaban kita dari nol dengan satu modal; Laa ilaaha illallaah.
Pasukan Umar bin Khaththab keluar dengan 30.000 orang yang bertauhid. Setiap orang yang bertauhid sama dengan 3 juta tentara dunia sekarang. Mereka keluar untuk berperang melawan Persia, berperang untuk melawan Kisra yang kafir dan sesat. Ketika mereka tiba di Qadisiyah, Kisra ingin melakukan perundingan dengan Umar karena takut mati. Maka ia mengutus Hurmuzan -salah seorang mentrinya- untuk mendatangi Madinah Nabawiyah kota Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam untuk duduk bersama Umar Al Faruq di meja perundingan.
Utusan tersebut keluar dengan rombongan yang besar untuk menemui Umar, dengan hati yang hampir robek karena takut…Mengapa? Karena dia ragu-ragu. Bagaimana ia akan bicara dengan Umar bin Khaththab ? Apakah ia akan berbicara secara langsung atau melalui perantara ?Apakah ia akan duduk bersama di atas tanah ? Apakah ia dapat melihat Umar secara langsung tanpa alat dan pengeras suara ?
Maka ia memakai perhiasan, sutra, emas dan perak. Ia menembus jalan dari Iraq menuju Madinah.
Ketika ia masuk Madinah, ia bertanya: "Dimana istana Khalifah Umar ?"
Para shahabat mengatakan: "Umar tidak punya istana."
Ia bertanya: "Bagaimana ia memimpin kalian ?"
Mereka berkata: "Beliau memimpin kami di atas tanah."
Ia bertanya: "Di mana rumahnya ? Apakah rumahnya memiliki keistimewaan ?"
Mereka menjawab: " Rumahnya seperti rumah kita."
Ia berkata: "Tolong tunjukkan pada saya rumahnya."
Mereka berangkat dan berjalan di gang-gang kota Madinah yang sempit, sampai mereka sampai di sebuah rumah yang kecil miskin yang hanya dibangun dari tanah biasa.
Ia bertanya: "Apakah ini rumahnya ?"
Mereka mengatakan: "Ya"
Ia bertambah takut dan gemetar, ia bertanya: "Apakah ini rumahnya ?"
Mereka mengatakan: "Kita akan tanya keluarganya"
Kemudian mereka mengetuk pintu rumah. Putranya keluar, mereka bertanya: "Apakah Amirul Mukminin ada di rumah ?"
Beliau menjawab: "Beliau sedang tidak di rumah, silahkan anda cari di masjid "
Kantor, istana dan tempat duduknya di masjid.
Utusan ini segera berangkat ke masjid. Anak-anak berjalan dibelakang utusan Beberapa wanita melihat dari atap rumah dan dari balik pintu, untuk melihat orang yang datang dengan sutra dan emas yang bersinar karena pantulan sinar matahari.
Utusan tersebut mencari Umar. Mereka pergi dan memasuki masjid, mengamati orang-orang yang tidur -karena beliau tidur di masjid- maka mereka tidak menemukan. Mereka mengatakan: "Kita cari di tempat lain. Maka mereka mencari lagi.
Mereka mendatangi sebuah pohon di luar kota Madinah, ternyata beliau berada di situ. Beliau tertidur di di bawah pohon.
Utusan Persia ini tercengang dan semakin takut.
Mereka membangunkan Umar. Ketika beliau bangun, beliau bertanya: "Siapa ini ?"
Mereka mengatakan: "Ini adalah Hurmuzan dan rombongannya, datang untuk berunding dengan anda, wahai Amirul Mukminin."
Orang Persia tersebut berkata: "Anda telah berhukum dengan adil sehingga anda merasa aman dan bisa tidur."
Jadi kita adalah umat yang telah Allah berikan kejayaan dengan Islam, maka jika kita mencari kejayaan dengan selain Islam, Allah akan memberikan kehinaan kepada kita.
Pada saat kita mencari kejayaan dengan pakaian dan penampilan, bukan dengan agama, maka Allah akan memberikan kehinaan kepada kita.
Pada saat kita merasa bangga dengan rumah dan istana, maka Allah akan memberikan kehinaan kepada kita.
Pada saat kita merasa bangga dengan berbagai kendaraan, kakayaan dam makanan dan merasa bangga dengan Islam maka Allah akan memberikan kehinaan kepada kita. Karena kita adalah umat yang telah Allah berikan kejayaan dengan Islam, maka kalau kita mencari kemuliaan dengan selain Islam Allah akan memberikan kehinaan kepada kita.
Mengapa kita tidak merasa bangga, wahai para pemuda dan orang tua, mengapa kita tidak merasa bangga dengan Islam ?
Ya… ada ditengah-tengah kita, orang yang tidak ingin masuk lebih dalam pada agama. Dia ingin Islam yang biasa-biasa saja, shalat dan puasa saja.
Sedankan dakwah dan istiqamah adalah sesuatu yang dia tidak inginkan.
Mengapa ?
Karena zionisme internasional telah menamakan para da'i dengan istilah fundamentalis dan berbagai istilah menakutkan lainnya…maka orang-orang yang kurang wawasan, sedikit pengetahuan dan lemah mental (imannya) merasa berat jika dikatakan seperti itu.
Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa membagi manusia menjadi dua bagian, Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman, yang artinya :
"Maka apakah patut kami menjadikan orang-orang islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir) ? Mengapa kamu (berbuat demikian) bagaimanakah kamu mengambil keputusan" (QS Al Qalam: 35-36)
Pilihannya hanya satu dari dua, muslim atau mujrim (orang yang berbuat dosa)… orang yang baik atau jelek… sesat atau dapat petunjuk… shaleh atau merusak… taat atau ma'siyat. Tidak ada pilihan ketiga.
"Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi ? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertaqwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat ?" (QS Shaad ayat 28)
Saran kita bagi setiap orang biasa yang ingin hidup biasa dalam Islam agar bergabung dengan para wali Allah, orang-orang pilihan, orang-orang yang istiqamah, karena agamawan dalam Islam tidak sama dengan agamawan dalam Nashrani.. tidak..pilihan kita hanya satu, menjadi orang yang istiqamah sukses bahagian atau sesat bodoh dan gagal dalam hidup.
Dalam agama kita hanya ada satu pilihan, menjadi orang yang baik , bertaqwa, wara' dan menghadapkan diri kepada Allah atau menjadi orang yang celaka, lalai, sesat yang akan dikembalikan ke neraka yang menyala-nyala.
Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman:
"Demikianlah Kami (Allah) jadikan kalian umat wasath (pertengahan). Betapa indah ungkapan wasath (pertengahan). Apa yang dimaksud dengan wasath ? Banyak dari para ahli tafsir yang mengatakan bahwa maksudnya adalah umat pilihan. Sebagian yang lain mengatakan maksudnya: pertengahan dalam segala sesuatu." (QS Al Baqarah 143)
Kedua makna ini benar. Alhamdulillah kita ini umat Islam memiliki aqidah pertengahan. Kita tidak hidup tanpa aqidah seperti orang-orang yang tidak punya pegangan. Kita tidak hidup dengan hati kosong, jiwa kosong, tetapi kita punya aqidah. Namun kita juga bukan yang berlebihan dalam beribadah sampai-sampai menyembah segala sesuatu, menyembah batu, pohon, bintang, bulan, sapi, harta, pakaian…tidak… tetapi kita beribadah kepada Dzat yang memang berhak dijadikan tujuan ibadah.
"Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu"
(QS Muhammad 19)

Selengkapnya......